Minggu, 24 Maret 2013

SENJATA KHAS TAPAK SUCI

SENJATA KHAS TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH





KOSEGU : Senjata khas Tapak Suci karya pendekar Barie Irsjad. Senjata ini diinspirasi dari lafadz Muhammad, SAW.

PEDANG MAWAR : Senjata Khas Tapak Suci karya dari Pendekar Barie Irsjad

SENAKER : Senjata khas Tapak Suci yang merupakan pengembangan dari senjata Segu dan Trisula. Senjata ini merupakan hasil karya dari Pendekar Joko Suseno

GOLOK MAWAR : Senjata khas Tapak Suci hasil karya dari Pendekar Barie Irsjad

TOMBAK NAGA : Senjata khas Tapak Suci hasil karya dari Pendekar Barie Irsjad


TRISULA : Senjata Tapak Suci sebagai senjata tikam dan menngunci senjata lawan

TOYA : Senjata Tapak Suci berfungsi sebagai senjata dasar penggunaan senjata lainnya. Berfungsi sebagai pemukul, menusuk, menangkis, dll.

RANTAI BANDHIL dan RANTAI BATANGAN : Senjata khas Tapak Suci berfungsi untuk membelit dan menikam.

KUJANG : Senjata khas Jawa Barat

KATANA : Senjata khas dari Jepang. Konon penggunaan senjata Katana ini pernah diajarkan oleh Paglima Perang Jepang Mr. Omari Makino kepada Pendekar Barie Irsjad.

CELURIT : Senjata khas Madura. Berfungsi sebagai senjata tikam dan tebasan.


RENCONG : Senjata khas Aceh berfungsi sebagai sejata tikam.

KERIS : Senjata khas orang Jawa, yang berfungsi sebagai alat tikam. Biasanya menurut kebudayaan Jawa keris bisa memiliki kekuatan Magis. Senjata ini terbuat dari wesi aji (lempengan besi campuran yang ditempa menjadi satu sehingga membentuk pamor)

Senakar, Joko Suseno, 1995

Golok Bersirip, Joko Suseno, 1995

Golok Bersirip, Joko Suseno, 1997
Golok Naga, M.Barie Irsjad
Golok Tebas, Joko Suseno, 1997
Parang Pantura, Joko Suseno, 2010

Parang, Joko Suseno, 1991

Pisau Bongkok, Joko Suseno, 1997


Pisau Duri, Joko Suseno, 1995
Pisau Jangkung, Joko Suseno, 1991
Pisau Sorit, Joko Suseno, 2005
Rante Bandil, Joko Suseno, 1992
Rante Batangan, Joko Suseno, 1992
Tongkat Galih, Joko suseno, 1996
Tongkat
Training Kerambits, Joko Suseno, 2009
Training Knifes, Joko Suseno, 2000, 2009


Ginunting

Jumat, 22 Maret 2013

SEJARAH TAPAK SUCI

Sejarah Tapak Suci

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
  • Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
  • M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
  • Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara 
Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus  mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh ( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada  A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.

Kauman, Seranoman dan Kasegu

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman".  Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"
Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.

Lahirnya Tapak Suci

Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci

Kamis, 21 Maret 2013

KADER BIRU PIMDA 166 GROBOGAN

KADER BIRU PIMDA 166 GROBOGAN

Nama     :Sudarmadi
Tingkatan:kader dasar













Nama      :Desi restiana putri
Tingkatan:Kader Dasar












Nama        :Nofta ragil anggoro
Tingkatan :Kader Dasar
















Nama     :Anang prabowo
tingkatan:Kader dasar
















Nama      :Kukuh muriana
Tingkatan:Kader melati 2















Nama       :nimas suci
Tingkatan:kader dasar

Nama      :Nawang sila
Tingkatan:kader dasar
















ma'af  belum komplit karena jarang eksis